menyedihkan sekalii..

Saya sudah banyak melihat, memiliki, menyayangi, membuang dengan terpaksa, memungut, memelihara kucing - kucing kampung yang terlihat sangat patut dikasihani.

Tapi beberapa minggu yang lalu,
tepatnya ketika Saya sedang berjalan kaki menuju kedepan kompleks rumah Saya, Saya melihat sebuah kucing yang keadaannya sangat menyayat hati.

Kakinya terluka seperti di cangkul kedalam dagingnya, sehingga otot, darah, daging, dan tulang terlihat dengan jelas. Lukanya sangat besar, dari paha sampai bagian bawah kaki.

Lalat mengerubungi, dan sepertinya lukanya masih baru.
Tetapi badannya masih gemuk dan cukup sehat.

Seminggu kemudian,
Saya bertemu lagi dengan kucing itu.
Dengan keadaan yang sama mengkhawatirkannya seperti pertama kali Saya melihatnya.
Tetapi badannya lebih kurus.
pasti karena menahan sakit yang amat sakit.

Ingin rasanya membawanya pulang.
tapi sepertinya dia sangat takut ketika Saya ingin memegangnya...

Kemudian, 3 hari yang lalu Saya melihat kucing itu lagi.
Badannya semakin kurus.
Semakin menderita.
Dan tetap mencari makan.

Dan memeteslah airmata Saya.
Hingga saat menulis cerita ini pun,
masih amat sulit untuk melupakan pertemuan dengan kucing malang itu.

dan hanya dapat berdoa,
"sembuhkanlah kuing itu Ya Allah.."
karena Allah tidak akan memberi cobaan yang diluar kemampuan mahluknya.



"huaaaaaaaaaaa sedihnya!!!!" :(

selingkuh..

aku. senja pukul 5. bersiap. mandi. pilih baju. lama sekali. bongkar lemari sana - sini. entah mana yang dicari. lelah. pilih warna merah. indah sekali. pakai foundation. bedak. eyeshadow. blushon. mascara. dan lain - lainnya. cantik sekali. tersenyum. puas dihati.

aku. malam pukul 7. menunggu. duduk manis. di ruang tamu.

aku. malam pukul 7:30. masih menuggu. untuk bermalam minggu. tak sabar. mulai menggerutu. menelpon. "nomor yang anda tuju sedang tidak aktif..". menggerutu lagi. menelpon lagi. menggerutu lagi.

aku. malam pukul 8. menelpon lagi. "dimana ?". "aku dirumah". "janjinya ?". "maaf, mamaku sakit".

aku. malam pukul 8:10. menangis. emosi sendiri. meluap dihati. air mata di pipi.

aku. malam pukul 8:30. memanggil taksi. air mata masih di pipi.

aku. di jalan mawar 2 nomor 22. mengetuk pintu. bertemu Tante Mia. "Arki pergi kerumahmu..". "jam 7 tadi..".

aku. malam pukul 10. air mata masih di pipi. dibohongi lagi. untuk kesekian kali.
oleh belasan laki - laki.

aku. pagi pukul 9. dengan botol bir. mabuk. sebungkus kotak rokok kosong. terbangun. air mata kering di pipi.

aku. berkali - kali. sakit hati. di bohongi. di selingkuhi.

aku. Sachy. kini benci laki - laki.